Limbah Kimia Tak Berbahaya
Zat kimia yang dapat ditemukan dalam limbah kimia tidak berbahaya, antara lain:
Slots in Rasa Open Source 2.x
Note: This is material for Rasa 2.x. The syntax has updated slightly in Rasa 3.0 so we recommend new users to check the new course on Custom Actions found here.
In Rasa, slots are your long term memory in a conversation. If there's any information you'd like to store for later use, you'd typically want to store it in a slot. It's important to understand that a slot is not the same thing as an entity. You could store any information in a slot, even if no entity has been detected. That said, it is very common to fill a slot value with an entity value.
If you want to define a slot, you'll need to define it in your domain.yml file.
influence_conversation: false
You'll notice that in this configuration we've added a influence_conversation tag. The reason is that slots can influence a story. You might have something like this in your stories.yml file.
- story: booking a flight ticket
- intent: book_a_ticket
- destination: Toronto
If your slots are configured to influence the flow of the conversation, you have to include them in your training stories.
Typically, your slot values will be set by detected entities. In these situations your domain.yml file should also include entities.
influence_conversation: false
This way, when an entity is detected it can fill in the slot value. You can also set slot values with custom actions, but we'll discuss how to do that in a later video.
By default, slots that have matching entity names will automatically be filled with the values of those entities. You can disable this behaviour by changing the configuration of the auto_fill parameter to false.
In Rasa, slots have types. This is useful, because certain types of information are better served as a number than a string of text.
Slot type text can be used to store any text information. It can influence the conversation based on whether or not the slot has been set.
influence_conversation: true
Slot type boolean can be used to store information that can get the values True or False.
influence_conversation: true
Slot type categorical can be used to store values that can get one of a predefined set of possible values.
Slot type float can be used to store numerical values.
List slots can be used to store a list of values. When configured, only the presence of the slot can have influence on the flow of the conversation. The values themselves won't be taken into account.
The "any" slot type can be used to store any arbitrary values. Slots of this type don’t have any influence on the conversation flow which means that the value and the presence of the slot doesn’t have any influence on how the conversation goes.
Finally, it's good to know that you can also set a default value on a slot by configuring the initial_value parameter. The value will be assigned to the slot from the beginning of the conversation and can be reset later on by NLU or custom actions.
Try to answer the following questions to test your knowledge.
Prinsip-prinsip Pengolahan Limbah dan Contoh Penerapannya
Limbah merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan hidup. Karena itu, diperlukan pengolahan limbah yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut. Pengolahan perlu dilakukan secara tepat karena tidak semua limbah dapat dimanfaatkan atau didaur ulang.
Terdapat sejumlah prinsip pengolahan limbah yang penting diterapkan. Selama ini, dikenal prinsip pengolahan limbah 3R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle.
Kemudian, dalam perkembangannya, 3R meningkat menjadi “Prinsip 5R”, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.
Dikutip dari modulPembelajaran Jarak Jauh Prakarya: Aspek Kerajinan oleh Kemendikbud (2020:20-21), berikut penjelasan prinsip-prinsip pengolahan limbah 3R atau 5R beserta contohnyanya.
1. Prinsip Mengurangi (Reduce)
Prinsip pertama dalam pengolahan limbah yakni dengan mengurangi produksi limbah sedari awal. Contoh praktik prinsip reduce adalah membawa sendiri kantung belanja, memakai produk yang dapat digunakan berkelanjutan, dan lain sebagainya.
2. Prinsip Menggunakan Kembali (Reuse)
Prinsip kedua yang dapat dilakukan dalam pengolahan limbah, yakni dengan menggunakan kembali material yang dapat serta aman untuk digunakan ulang. Adapun contoh penerapan prinsip reuse adalah membuat kerajinan tangan (proses upcycle).
3. Prinsip Mendaur Ulang (Recycle)
Prinsip ketiga dalam mengelola lombah (recycle), yakni dengan mendaur ulang dengan cara melebur, mencacah, dan melelehkan untuk membuat sebuah produk baru yang dapat digunakan kembali. Dalam hasil mendaur ulang, biasanya produk akan mengalami penurunan kualitas.
Contoh penerapan prinsip recycle adalah pemanfaatan limbah plastik untuk diolah menjadi barang perabotan rumah tangga, pengolahan limbah organik untuk pupuk, pengolahan limbah kulit sapi dengan disamak untuk dibuat menjadi kerajinan tas/jaket, dan lain sebagainya.
4. Prinsip Pemulihan (Recovery)
Pemulihan (recovery) merupakan prinsip yang dapat digunakan setelah suatu limbah tidak dapat mengalami proses daur ulang. Proses pemulihan yakni untuk menghasilkan energi atau materi baru dengan cara memproses sampah-sampah yang tidak dapat dilakukan proses daur ulang.
Contoh penerapan prinsip recovery adalah pengolahan air limbah pabrik sebelum dibuang ke sungai.
5. Prinsip Pembuangan (Disposal)
Pembuangan adalah proses dalam pengolahan limbah terhadap sisa-sisa dari tahapan recovery berupa abu atau materi lain. Kemudian, materi sisa tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk dilakukan pengolahan dan pemrosesan supaya tidak merusak lingkungan.
Contoh penerapan prinsip ini adalah pengolahan dan pemusnahan limbah B3 di fasilitas khusus.
Bola.com, Jakarta - Pemakaian bola besar dan kecil dalam kegiatan olah raga adalah hal yang sangat mudah ditemui. Salah satu kelebihan memakai bola ini adalah unsur adanya permainan yang membuat olah raga menjadi hal yang lebih menarik buat dijalani.
Bola yang dipakai dalam permainan bola dalam kegiatan olah raga dibagi menjadi dua, bola besar dan kecil. Permainan bola besar dimainkan secara berkelompok, di dalam suatu lapangan atau tempat yang dibatasi. Untuk memainkannya, pemain biasanya menggunakan bola besar yang diameternya lebih dari 50 cm.
Sementara permainan bola kecil, sesuai namanya, memakai bola yang kecil. Biasanya permainan ini memakai alat untuk memainkan atau memukul bola yang dimainkan.
Permainan bola besar punya sejumlah manfaat buat kesehatan tubuh jika dilakukan secara rutin. Diantaranya adalah menjaga berat badan, memperkuat stamina, dan bisa melatih kerja sama dengan orang lain.
Apa saja permainan bola besar yang umum dan populer untuk dilakukan?
Siapa yang tak kenal dengan sepak bola? Olah raga ini bisa dibilang adalah cabang olah raga paling populer di dunia.
Permainan ini menggunakan bola yang punya diameter 21-22,5 cm dan keliling lingkaran 68-71 cm. Belakangan, cabang sepak bola memiliki turunan berupa futsal.
Sepak bola dan futsal adalah olah raga yang sama-sama populer dan mengasyikkan buat dimainkan. Jika tak memainkan, minimal sebagai tontonan olah raga tersebut masih menjadi cabang yang paling populer di dunia.
Permainan bola basket memakai bola yang punya keliling lingkaran 75-78 cm dan memiliki berat 600-650 gram. Permainan ini dilakukan oleh lima orang yang berhadapan satu sama lain dalam tim yang berbeda.
Bola Beli: Keunggulan 2 Jenis Tas Consina untuk Bersepeda Bola Beli: Mengulas Celana Olahraga Consina untuk Bersepeda dan Aktivitas Outdoor
Salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan dalam masyarakat merupakan limbah kimia. Limbah kimia tidak hanya dihasilkan melalui proses medis atau laboratorium saja tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita juga dapat menghasilkan limbah kimia.
Dampak yang ditimbulkan oleh limbah kimia sangat beragam. Pembuangan limbah kimia yang tidak diproses dalam saluran air kotor dapat menimbulkan korosi. Sedangkan beberapa limbah kimia lainnya dapat menimbulkan ledakan.
Yuk, simak informasi lebih lanjut mengenai limbah kimia yang mengutip dari buku Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan yang diterbitkan oleh EGC dan e-journal Poltekkes Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sifat Limbah Kimia Berbahaya
Berikut merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh limbah kimia setidaknya satu sehingga dimasukan ke dalam kategori limbah berbahaya:
Kendati demikian tidak semua limbah kimia merupakan limbah kimia berbahaya. Limbah kimia yang tidak berbahaya biasanya tidak mengandung zat kimia dengan sifat di atas. Limbah kimia tidak berbahaya biasanya dihasilkan melalui aktivitas sehari-hari kita.
Limbah Kimia Berbahaya
Sedangkan berikut merupakan zat yang dapat ditemukan dalam limbah kimia berbahaya:
Zat ini biasanya digunakan di rumah sakit untuk membersihkan atau mensterilisasi berbagai peralatan. Zat ini juga digunakan untuk mengawetkan spesimen dan mensterilkan limbah cair yang infeksius.
Biasanya digunakan pada larutan pencuci foto (fixer dan developer) yang digunakan di bagian Rontgen. Larutan fixer biasanya mengandung 5-10% hidroquinon, 1-5% kalium hidroksida, dan maksimal 1% perak. Larutan developer mengandung sekitar 45% glutaraldehid. Selain itu dalam larutan ini biasanya juga terdapat asam asetat.
Solven merupakan zat pelarut yang digunakan pada bagian patologi, histologi serta laboratorium dan bagian mesin. Hal tersebut menyebabkan kita dapat menjumpai limbah kimia mengandung solven paling banyak di rumah sakit.
Berikut merupakan limbah kimia organik yang dihasilkan oleh instansi kesehatan:
I wonder what’s the best way of creating slots, that are not obligatory.
What I mean by that? Let me define a form as presented below:
Now, in order to perform an actual search in my database I need either ‘5_service’ or ‘6_specialist_name’ or ‘7_specialization’. I don’t need all 3, although if user provides them in one sentence, then that’s not a problem. I will run a DB search with 3 parameters, not 1 or 2. So how to make form take this into account? It should accept just one response with either 1,2 or 3 parameters (slots). If just one is provided, then it shouldn’t investigate other two? And if two or three are given (in one response), then that’s okey as well.
I saw this issue add possibility to define optional slots for forms · Issue #6939 · RasaHQ/rasa · GitHub, but as I understand - it’s currently on hold, so… What’s the best alternative?
There are two solutions, that I’ve thought of:
What I don’t like about these solutions is neither of them seems to be an elegant one.
You could write validation methods for each of the three slots which fill the other two slots if there’s enough information already. That way it will consider them all filled; they won’t be “optional”, but the user won’t be prompted for them.
Yes. This solution works pretty well Thanks!
The default implementation of the Form Action mandates that all the fields listed in required_fields have to be filled before the submit method is triggered. But I have a slightly different scenario where submit can be triggered as long as some of the slots are filled. For ex: I have the following slots - city, state, country, category, product type. I just need one of city / state / country and one of category / product type to be filled before calling the submit method. I implemented a complicated way of doing it by making required_fields a list of lists as follows: [[city, state, category], [category, skills]] & checking if one slot in each of the list is filled. But is there a better way of implementing this? Any help would be appreciated
Basically I would make an option slot by doing this:
NOT adding it to required_slots
Adding it to slot_mappings
So if the slot is found on the text it would map anyway even when not required. But this would mean it would not ask for the slot. That means if you want to actively ask for it. The best way would be to put it on required_slots and give an “skip” option. It could be a quick-reply for example.
In your case specific case I would do one of the following:
Put everything on required and slotmapping. Add “request_next_slot” and “validate” to the method. On request_next_slot, I would check if at least one of the city/state/country was mapped if yes I would pass in the return: return [SlotSet(REQUESTED_SLOT, slot)] where “slot” would be equal to category or product. Otherwise if category or product was also filled you would return None
Hi @Sekhar-jami can u explain more on how to implement optional slots using your approach list of lists…In my case i just want to check for 2 slots (account number/trans ID)…so i feel your approach will do the job for me.
there are several ways to achieve this @custodio suggests a working example. For the sake of simplicity and if there is no need to validate the slots through the FormAction validators, you could also use a CustomAction instead of a FormAction by using:
So you just would have to decide when to trigger whatever is triggered in your previous submit method.
tirto.id - Limbah adalah sisa hasil produksi berupa sampah yang sudah tidak terpakai. Umumnya, limbah mengandung bahan-bahan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah dimaknai dengan sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian; barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
Selain memiliki dampak buruk, limbah juga mempunyai nilai manfaat apabila diolah dengan cara yang baik dan benar. Beberapa contoh manfaat limbah ketika diberdayakan dengan baik seperti menghasilkan barang baru yang berguna dan mengurangi terjadinya kerusakan lingkungan.
Berdasarkan asalnya, limbah dihasilkan dari berbagai tempat seperti rumah tangga, pabrik-pabrik industri maupun kegiatan tertentu. Dikutip dari bukuPrakarya Kelas VII (2017:6), limbah dapat dikelompokan menjadi tiga bagian sebagai berikut.
1. Limbah Berdasarkan Wujudnya
Limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga, yakni limbah gas, limbah cair, dan limbah padat. Contoh dari limbah gas seperti karbon dioksida (CO2), HCL, NO2 dan lainnya.
Contoh limbah cair ialah air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, dan minyak goreng buangan. Sedangkan, contoh dari limbah padat seperti kotak kemasan, bungkus jajanan, botol, kertas, kardus, dan ban bekas.
2. Limbah Berdasarkan Sumbernya
Limbah berdasarkan sumbernya dibagi ke dalam empat ketegori meliputi limbah dari pertanian, limbah dari industri, limbah dari pertambangan, dan limbah dari domestik.
3. Limbah Berdasarkan Senyawannya
Limbah berdasarkan senyawanya dibagi menjadi dua kelompok, yakni limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mudah diuraikan dan mengandung unsur karbon. Limbah organik kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Adapun contoh dari limbah organik seperti kulit buah, kulit sayur, kotoran manusia dan kotoran hewan
Sedangkan, limbah anorganik adalah limbah yang pelik untuk diuraikan dan tidak mengandung unsur karbon. Beberapa contoh dari limbah anorganik seperti plastik, beling, dan baja.
Limbah Kimia Anorganik
Limbah kimia anorganik biasanya mengandung berbagai asam, basa dan oksidan. Contohnya adalah sulfurat, hidroklorat, nitrit dan asam kromat, natrium hidroksida, larutan amonia, kalium permanganat, kalium dikromat, agen pereduksi seperti natrium bisulfit dan natrium sulfit.
tirto.id - Limbah, jika dilihat dari senyawanya, dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik mudah ditemui di kehidupan sehari-hari karena berasal dari bahan alami.
Dari segi istilah dalam materi Prakarya, pengertian limbah organik adalah limbah yang mengandung unsur karbon dan mudah terurai atau membusuk. Contoh limbah organik dalam kehidupan sehari-hari, seperti kulit sayur, kulit buah, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, dari segi kemudahan penguraian maupun pengolahannya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah lunak serta limbah keras. Limbah lunak adalah limbah yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak juga dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik.
Limbah lunak bisa mengalami proses pelapukan jauh lebih cepat daripada limbah keras. Karena itu, limbah lunak organik bisa didefinisikan sebagai limbah yang mengandung unsur karbon, mudah terurai atau membusuk, serta memiliki sifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk.
Mengutip buku Prakarya Kelas VII (2017) yang diterbitkan Kemdikbud, limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun limbah lunak organik mudah terurai dan membusuk, ia tetap berpotensi untuk diolah menjadi barang kerajinan. Namun, pengolahan limbah lunak organik harus tepat agar bisa menjadi bahan kerajinan yang berkualitas dan tahan lama.
Contoh limbah lunak organik yang bisa diolah menjadi bahan kerajinan adalah sebagai berikut:
Limbah lunak organik disebut pula limbah basah. Penyebabnya, limbah ini memiliki kandungan air yang tinggi. Hal itulah yang membuat limbah lunak organik mudah membusuk jika tidak segera diolah. Pengolahan semua limbah tersebut harus dilakukan secara tepat sehingga diperoleh hasil akhir yang baik berupa bahan baku kerajinan.
Pengertian Limbah Kimia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah merupakan sisa proses produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. Sedangkan kimia yang dimaksud dalam limbah kimia merupakan zat penyusun limbah tersebut.
Limbah kimia biasanya dihasilkan melalui proses penggunaan bahan kimia seperti tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Zat yang terkandung dalam limbah ini merupakan zat kimia yang berbentuk padat, cair maupun gas.
Pembuangan limbah kimia tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena dapat berdampak pada pencemaran lingkungan sekitar. Namun, pembuangan limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dilakukan bersama dengan limbah umum.
Aktivitas yang dapat menghasilkan limbah kimia antara lain aktivitas diagnostik dan eksperimen, pemeliharaan kebersihan, aktivitas sehari-hari, dan prosedur pemberian desinfektan. Limbah kimia dapat dikatakan sebagai limbah berbahaya apabila limbah tersebut memiliki satu dari beberapa sifat limbah berbahaya.
Contoh Limbah Lunak Organik untuk Kerajinan
Mengutip modul PJJ Prakarya Aspek Kerajinan Kelas VII (2020) terbitan Kemdikbud, cara melakukan pengolahan limbah lunak organik, terutama yang basah, adalah dengan mengeringkannya terlebih dahulu. Pengeringan limbah dilakukan dengan penjemuran langsung di bawah terik matahari atau memakai mesin.
Dalam proses pengeringan, kadar air pada limbah harus dipastikan telah habis sebelum diolah lebih lanjut. Hasil dari proses pengeringan limbah ini adalah bahan baku.
Dari bahan baku, lantas diubah bentuk menjadi beragam produk kerajinan. Pengolahan limbah menjadi barang jadi yang siap pakai dikerjakan oleh pengrajin sesuai tujuan yang diinginkan.
Pengolahan limbah lunak untuk didaur ulang menjadi barang kerajinan dapat meminimalisasi jumlah sampah di lingkungan. Produk-produk kerajinan yang bisa dibuat dari limbah lunak organik sangat beragam dan tidak sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, pengelolaan limah juga tetap harus efektif dan efisien dan didasari oleh pengetahuan yang memadai, agar pemanfaatannya justru tidak menimbulkan limbah baru. Demi mencegah limbah baru, pemrosesan bahan menjadi barang kerajinan harus memenuhi prinsip 3R: reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle atau mendaul ulang.
Contoh kerajinan dari bahan limbah lunak organik adalah:
1. Limbah eceng gondok jadi bahan baku pembuatan furnitur, tas, keranjang, kotak box, miniatur, dan lain-lain.
2. Limbah kulit jagung bisa diolah menjadi aksesori pelengkap tas, bunga hias, boneka, dan lain-lain.
3. Limbah kertas koran bisa diolah menjadi boneka, rak, keranjang, dan lain-lain. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, ia bisa dipakai sebagai bahan dasar produk kerajinan dengan menambahkan lem, zat pelindung antiair (melanin/politur), atau plastik sebagai pelapis.
4. Limbah jerami bisa diolah menjadi sapu, wadah pensil, pigura, dan lain sebagainya.
5. Limbah pelepah pisah bisa diolah menjadi barang kerajinan: keranjang, sandal, meja-kursi, tas, dan lain sebagainya.
You can’t perform that action at this time.