PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (TelkomInfra)
Perusahaan ini menyediakan layanan infrastruktur telekomunikasi, seperti tower, fiber optic, microwave, power system, dan lain-lain. Telkom Indonesia mendirikan TelkomInfra pada tahun 2012 dan memiliki sahamnya sepenuhnya. TelkomInfra memiliki beberapa anak usaha, seperti PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Graha Sarana Duta (GSD), PT Pramindo Ikat Nusantara (PIN), dan lain-lain.
Entitas Anak Perusahaan Telkom
Telkom Indonesia atau Telkom merupakan perusahaan BUMN terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam layanan telekomunikasi. Serangkaian anak perusahaan Telkom berperan penting dalam meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan induk.
Anak perusahaan Telkom Indonesia bertanggung jawab atas pengembangan beragam bisnis dan layanan telekomunikasi di berbagai sektor. Mulai dari seluler, multimedia, sistem pembayaran, dan pusat data. Berikut identitas dan peran beberapa anak perusahaan Telkom Indonesia.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya.
Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!
Liputan6.com, Jakarta - Anak perusahaan Telkom Indonesia yang bergerak di bidang konten-konten digital, Melon Indonesia, secara resmi mengumumkan rebranding menjadi Nuon Digital Indonesia.
Dalam siaran persnya, dikutip Selasa (29/11/2022), hal ini demi memperkuat posisinya sebagai perusahaan konten hiburan digital yang terdepan di Tanah Air, terkhusus gim, streaming musik, layanan over-the-top, dan ticketing.
Melalui nama baru yang menggantikan Melon Indonesia ini, perusahaan juga menyatakan komitmen untuk memperluas visi membangun dunia bagi siapa pun untuk bebas menggali kemungkinan tanpa batas, leluasa menunjukkan kreativitas, serta membentuk keseruan di masa kini dan hari esok.
Aris Sudewo, Chief Executive Officer Nuon Digital Indonesia, mengatakan dalam bingkai identitas baru Nuon Digital Indonesia, mereka sedang bertransformasi membentuk kreativitas kolaboratif.
"Kami akan menjadikan hiburan digital lebih dari sekadar konten yang mengalihkan perhatian dari dunia nyata, tetapi mampu menginspirasi hari ini dan membentuk ekosistem hiburan digital Indonesia yang semakin bersaing di masa depan," kata Aris.
"Melalui hiburan berkualitas, kami memiliki kekuatan untuk mengubah hidup dan mengubah dunia," imbuhnya.
Aris melanjutkan, perusahaan pun mempertajam upaya untuk terus mendampingi para kreator bertumbuh melalui empat langkah terkini.
Menurut CEO Nuon Digital Indonesia itu, keempat langkah ini adalah mendorong percepatan ide untuk membuahkan hasil, memungkinkan kolaborasi beragam untuk hasil yang tepat, membantu membentuk budaya populer melalui ekosistem yang inklusif, dan menekankan pentingnya peran kreativitas dalam mengubah dunia.
Gim pada ponsel lawas memiliki kenangan tersendiri bagi penggunanya. Salah satunya Bounce Classic, game bola basket milik nokia.
PT Telkom Indonesia melansir dari situs website resminya Telkom, menggeluti bidang kegiatan usaha home servis, enterprise, dan wholesale. Ini penjelasan lengkapnya:
IndiHome memberikan beragam paket sesuai kebutuhan dengan pilihan kecepatan internet hingga 300 Mbps, tayangan channel TV favorit serta bebas nelpon hingga ratusan menit.
Tersedia beragam pilihan layanan tambahan sesuai kebutuhan. Mulai dari tambah kecepatan internet, tambah channel TV hingga layanan seru lainnya.
Sampaikan kendala layanan IndiHome melalui call center atau media sosial IndiHome Care. Lalu, sampaikan pengaduan layanan dengan mudah melalui aplikasi myIndiHome dan pilih topik bantuan sesuai keluhan.
Telkom hadir dengan beragam solusi untuk mendukung pelanggan dalam mengembangkan usaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi memberikan produk dan layanan terbaik bagi setiap usaha pelanggan.
- Enterprise Solution
Penggunaan teknologi wujudkan peluang baru bagi dunia bisnis. Kami akan terus melakukan inovasi seiring dengan perkembangan teknologi digital untuk kemajuan bisnis. Menjadi sebuah kebanggaan saat kita dapat tumbuh bersama melalui inovasi yang diakui tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di kancah internasional.
- Government Solution
Telkom mendukung digitalisasi sistem tata kelola dengan menghadirkan solusi ICT end-to-end yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur konektivitas tinggi, sistem aplikasi dan sinkronisasi data pemerintah.
- Network Connectivity
Solusi layanan fixed connectivity yang andal untuk bisnis pelanggan. Telkom menawarkan portofolio layanan konektivitas end-to-end yang memberikan konektivitas secara menyeluruh, internet building-to-building di mana pun pelanggan membutuhkannya. Layanan ini menjangkau hingga 182 negara, sehingga dapat mendukung remote bisnis di berbagai belahan dunia.
- Unified Communication
Memberikan customer experience lebih dengan mengintegrasikan berbagai metode komunikasi mulai dari telepon, panggilan video, konferensi, pesan P2P (person-to-person), dan bahkan A2P (application-to-person).
- Cloud & Data Center
Memodernisasi serta meningkatkan agility bisnis dengan solusi cloud dan data center kami yang lebih cost-effective.
Pengelolaan sistem jaringan konektivitas dimulai dari planning, development hingga monitoring.
Telkom memiliki setidaknya 25 anak perusahaan. Foto/Dok
- Setidaknya ada 25 anak perusahaan BUMN
Group yang menarik untuk diketahui. Telkom Group adalah salah satu badan usaha milik negara (
) terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informatika.
Sebagai perusahaan besar, Telkom memiliki beberapa anak perusahaan yang terlibat dalam berbagai sektor dan bisnis. Berikut adalah daftar lengkap anak perusahaan Telkom Group:
Program Premium Bimbel jadiBUMN 2024
Telecommunication deregulation
In 1999, Indonesia passed a deregulating telecommunication law that set in motion a sweeping array of reforms and enlivened competition policy, private investment, and long term industry direction.[16] Among the proposed reforms were the progressive elimination of the joint ownership, by Telkom and Indosat, of most of the telecommunications companies in Indonesia. This was intended to promote a more competitive market. As a result, in 2001, Telkom acquired Indosat's 35.0% stake in Telkomsel, resulting in Telkom owning 77.7% of the shares of Telkomsel, while Indosat acquired Telkom's 22.5% interest in Satelindo and its 37.7% stake in Lintasarta. In 2002, Telkom sold 12.7% of Telkomsel to Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile), reducing Telkom's ownership of Telkomsel to 65.0%.[8]
On 1 August 2001, the Government terminated Telkom's exclusive right to provide fixed line services in Indonesia and Indosat's right to provide international direct dial services. Subsequently, Telkom's exclusive rights to provide domestic and long-distance services were terminated in August 2002 and August 2003, respectively.[8][18]
On 7 June 2004, Telkom began to provide their own international direct dial fixed line services. On 16 November 2005, the Telkom-2 satellite was launched to replace all satellite transmission services that have been served by previous satellite, Palapa B-4.[8][19]
In 2009, Telkom started transforming its business, being the only company in the field of telecommunications to transform to a broader range of business. The company expanded to telecommunications, information technology services, media and edutainment.[20] Telkom's decision to transform its business was prompted by the shift in customer lifestyles and supported by advances in technology and regulatory changes that enabled service providers to deliver enhanced service to customers.[21] With this new business transformation, Telkom also plans to conduct the acquisition of several companies that are in line with Telkom's transformation of the new business.[20][22][23]
In August 2012, the Telkom-3 satellite was lost in a launch failure, being placed into an unusably low orbit following the failure of the Briz-M upper stage of the Proton-M rocket that had launched it. Its replacement Telkom-3S successfully launched aboard an Ariane 5 rocket on 14 February 2017, 21:39 UTC.[citation needed]
In March 2019, Telkom Indonesia was one of the first Asian telco's to launch a cloud gaming service in cooperation with Gamestream.[24]
Telkom Indonesia is a dominant and largest provider of fixed line services due to owning most of Indonesia's copper network.[5] Telkom also runs telephone exchanges, trunk network and local loop connections for its fixed-line telephones. Currently, Telkom is responsible for approximately 8.3 million telephone lines in Indonesia.[5] And like most of the other state-ownership telecommunication companies in the world, Telkom is obliged to provide public services such as public call boxes.[citation needed]
Telkom Indonesia businesses are operated under government regulation by the Indonesian Ministry of Communication and Information. Telkom, as a government-owned company, is required to comply with additional obligations such as provide telecommunication services and not being discriminatory. As well as providing service in those regulated areas, Telkom has expanded into more profitable products and services where there is less government-owned-related regulation.[25]
Telkom Indonesia is the parent company of the Telkom Group, which is engaged in a wide range of businesses that consist of telecommunication, information, multimedia, property, and financial services.[5] Telkom mainly operates in fixed line telephony, internet and data communications business, while other businesses are run by subsidiaries.[citation needed]
Telkom now categorizes its portfolio into 3 Digital Business Domains:
PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra)
Anak perusahaan Telkom Indonesia selanjutnya yakni TelkomMetra. TelkomMetra mengkhususkan diri dalam layanan multimedia, termasuk penyiaran digital, e-commerce, konten digital, dan iklan digital.
Didirikan pada tahun 2007, TelkomMetra memiliki visi menjadi pemimpin dalam industri multimedia dan menargetkan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada tahun 2015. Telkom Indonesia memiliki saham TelkomMetra secara penuh.
Anak perusahaan TelkomMetra termasuk:
PT Telekomunikasi Indonesia International Tbk (TII)
Perusahaan ini menawarkan layanan telekomunikasi di pasar modal Indonesia. Telkom Indonesia mendirikan TII pada tahun 2013 sebagai hasil pemisahan bisnis telekomunikasi lokal dari Telkom Indonesia. TII dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan oleh publik sebesar 35%.
Peran anak perusahaan Telkom dalam berbagai sektor bisnis tidak hanya mencerminkan komitmen kuatnya terhadap pelayanan yang berkualitas tinggi, tetapi juga kontribusinya yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi nasional.
Melalui berbagai inovasi, anak perusahaan Telkom terus berperan aktif dalam memajukan perusahaan-perusahaan BUMN dan meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perannya sangat besar sebagai pionir dalam industri telekomunikasi di Tanah Air.
Pentingnya Status BUMN
Kehadiran Telkom sebagai BUMN memiliki beberapa implikasi penting dalam konteks pembangunan nasional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa status BUMN untuk Telkom adalah strategis:
Telkom adalah BUMN yang memiliki peran penting dalam mendukung sektor TIK dan telekomunikasi di Indonesia. Meskipun telah mengalami transformasi dari Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Tbk, Telkom masih dianggap sebagai BUMN karena pemerintah memiliki saham mayoritas dalam perusahaan ini.
Status BUMN Telkom memiliki manfaat strategis dalam mendukung pembangunan nasional di bidang TIK dan telekomunikasi. Namun, ada juga kritik dan perdebatan seputar keberadaannya, terutama terkait dengan efisiensi, inovasi, dan potensi monopoli.
Pemerintah dan masyarakat perlu terus mengawasi peran dan kinerja Telkom sebagai BUMN untuk memastikan bahwa perusahaan ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dunia teknologi dan komunikasi yang cepat, peran Telkom sebagai pemain utama dalam sektor ini tetap menjadi hal yang sangat penting.
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)
Perusahaan ini menawarkan layanan telekomunikasi internasional, seperti jaringan kabel bawah laut, satelit, internet service provider (ISP), voice over internet protocol (VoIP), mobile virtual network operator (MVNO), dan lain-lain.
Telkom Indonesia mendirikan Telin pada tahun 2008 dan memiliki sahamnya sepenuhnya. Telin memiliki beberapa anak usaha, seperti Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telin Timor-Leste, dan lain-lain.
Telkom BUMN atau Bukan: Status Hukum Telkom
Kembali ke pertanyaan awal, apakah Telkom adalah perusahaan milik negara atau tidak? Jawabannya adalah, Telkom adalah perusahaan milik negara, atau lebih tepatnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meskipun Telkom telah bertransformasi dari Perusahaan Negara Telekomunikasi (PNT) menjadi Perseroan Terbatas (Tbk), pemerintah masih memiliki saham mayoritas dalam perusahaan ini.
Saham Telkom yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dikelola oleh Kementerian BUMN. Pemerintah memiliki kendali penuh terhadap kebijakan strategis dan arah pengembangan Telkom. Selain itu, presiden direktur Telkom juga merupakan pejabat yang ditunjuk oleh pemerintah.
Kehadiran pemerintah dalam kepemilikan dan pengelolaan Telkom bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional di sektor TIK dan telekomunikasi. Telkom memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas dan infrastruktur komunikasi di Indonesia, dan oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan bahwa perusahaan ini beroperasi sesuai dengan visi dan misi nasional.